Tugas Mandiri 03

 

Ringkasan Wawancara tentang Pandangan Terhadap Identitas Nasional

 

Nama : Maysha Sekar Wahyuning Gusti

NIM : 43125010213

 

A.    PENDAHULUAN

Narasumber : Regita Aulia Utami (18 tahun), seorang mahasiswa Mercu Buana

Saya memilih teman kelas yang bernama Regita Aulia Utami sebagai narassumber untuk diwawancarai karena teman saya Nadya Soraya Balqist telah memiliki seorang untuk diwawancarai yang Bernama Fika Syakila Anajwa.Regita Aulia Utami memiliki pemahaman yang mendalam  tentang konsep identitas nasional, tidak hanya dari sisi definisi tetapi juga mencakup nilai-nilai seperti toleransi, semangat gotong royong dan rasa tanggung jawab.

 

B.    ISI

1.     Apa arti identitas nasional menurut anda?

Menurut saya, identitas nasional adalah keseluruhan ciri khas yang melekat pada suatu bangsa dan membuatnya unik serta berbeda dari bangsa-bangsa lain.Ini adalah jati diri kolektif, semacam "wajah" atau "karakter" sebuah negara.Identitas ini mencakup nilai-nilai, budaya, bahasa, sejarah, dan simbol-simbol yang disepakati bersama dan dihayati oleh seluruh warganya.

 

2.     Bagaimana identitas nasional tercermin dalam kehidupan sehari-hari?

Identitas nasional terlihat dalam banyak aspek, seringkali tanpa kita sadari.Paling jelas, itu terlihat pada bahasa persatuan yang kita gunakan saat berinteraksi dengan sesama warga negara yang berbeda suku.Kemudian, dalam etika sosial dan gotong royong—nilai-nilai komunal yang masih kuat.Kita juga melihatnya pada penerimaan terhadap keberagaman suku, agama, dan ras, yang merupakan pilar utama identitas bangsa kita.Bahkan dalam hal-hal kecil, seperti selera makanan, apresiasi terhadap seni dan musik tradisional, atau cara kita merayakan hari-hari besar, semua itu adalah cerminan identitas nasional yang hidup.

 

3.     Apa tantangan terbesar dalam menjaga identitas nasional saat ini?

Tantangan terbesar saat ini ada dua, dan keduanya berkaitan erat dengan globalisasi dan teknologi informasi.

​Pertama, arus budaya asing yang masif. Paparan tanpa batas terhadap gaya hidup, nilai, dan budaya luar melalui media sosial dan internet dapat menyebabkan lunturnya apresiasi terhadap budaya lokal dan nasional, terutama di kalangan muda. Kita menghadapi risiko homogenisasi budaya.

​Kedua, ancaman disintegrasi internal. Isu-isu seperti radikalisme, polarisasi politik, dan ujaran kebencian yang mudah menyebar melalui media digital dapat mengikis rasa persatuan dan toleransi yang menjadi pilar identitas nasional kita, Bhinneka Tunggal Ika. Menjaga keseimbangan antara modernitas global dan nilai-nilai lokal adalah tantangan krusial.

 

4.     Menurut anda, bagaimana peran generasi muda dalam memperkuat identitas nasioanl?

Generasi muda adalah kunci dan agen perubahan paling penting.Peran mereka sangat krusial: Aktor Budaya: Mereka harus menjadi produsen dan promotor budaya. Bukan hanya pasif menerima, tapi secara aktif mengolah dan memodifikasi warisan budaya—misalnya, dalam seni, fashion, musik, dan teknologi—sehingga tetap relevan dan menarik di kancah global.

Digital Patriot: Menggunakan media sosial bukan hanya untuk hiburan, tetapi untuk menyebarkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan informasi yang benar tentang Indonesia. Mereka bisa melawan disinformasi dan mempromosikan citra positif bangsa.

Penguatan Nilai Inti: Menginternalisasi dan mempraktikkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjunjung tinggi toleransi, dan merayakan kebhinekaan sebagai kekuatan, bukan kelemahan.

Pembelajar Sejati: Mereka perlu terus belajar dan mendalami sejarah, filosofi, dan pencapaian bangsa sendiri untuk menumbuhkan rasa bangga dan nasionalisme yang rasional dan kuat.

Generasi muda harus melihat identitas nasional bukan sebagai beban masa lalu, tapi sebagai modal masa depan yang membuat mereka unik dan berdaya saing global.

 

C.    PENUTUP

Berdasarkan hasil wawancara, narasumber memandang identitas nasional sebagai jati diri suatu bangsa yang mencakup budaya, nilai, Bahasa, Sejarah, serta simbol-simbol negara yang disepakati.Identitas nasional ini tercemin dalam kehidupan sehari-hari melalui penggunaan Bahasa persatuan, praktik gotong royong, sikap toleransi terhadap keberagaman, serta penghargaan terhadap budaya local dalam seni, makanan, dan tradisi.

 

REFLEKSI DIRI

      Saya mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai arti penting identitas nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Terstruktur 01

Tugas Mandiri 01